8 Rumah Adat Daerah Sumatera Selatan, Gambar dan Penjelasannya

Rumah adat daerah Sumatera Selatan adalah pembahasan kita pada kesempatan yang baik ini. Banyak hal yang kita dapatkan saat kita mengenali satu persatu rumah warisan tersebut, mulai dari nilai, arti sejarah, cerita sampai dengan polemik yang terjadi.

Loading...

Palembang yang merupakan ibu kota dari Sumatera Selatan memang merupakan salah satu daerah yang memiliki banyak warisan budaya yang mernarik dan hingga kini masih ada yang lestari, seperti kesenian tari adat dan kegiatan upacaranya. Akan lebih lengkap jika kedua informasi itu ditambah dengan ulasan tentang rumah adat yang ada di Sumatera Selatan. Rasanya kita akan semakin lengkap mengenal jati diri daerah yang terkenal dengan makanan Mpek-mpek ini.

Keperluan orang akan informasi rumah tradisional Sumatera Selatan dari berbagai status sosial. Ada yang dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi untuk bahan penelitiannya menjelang tugas akhir. Dan mereka bisanya adalah mahasiswa jurusan seni. Meski tidak tertutup kemungkinan dari mahasiswa jurusan lainnya.

Semakin maju dan berkembangnya alat komunikasi, maka semakin mudahnya manusia mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Untuk mendapatkan info tentang apa saja rumah adat Sumatera Selatan, Anda tidak harus datang ke sana. Cukup dengan mengetik kata kunci terkait di mesin pencari pada laman internet, maka dengan cepat apa informasi yang Anda butuhkan bisa didapatkan. Namun, kami tidak melarang jika Anda hendak datang ke daerah yang dikenal dengan ikon Sungai Musi itu.

Rumah adat Sumatera Selatan terletak di wilayah pulau Sumatera yang secara bersamaan ada juga rumah adat khas Aceh di ujungnya, pada titik kilometer Nol. Anda juga disarankan untuk mengenalinya.

Baiklah, langsung saja kita bahas satu persatu.    

1. Rumah Adat Rakit

Rumah Adat Rakit via Blogger

Rumah Rakit merupakan salah satu rumah adat yang ada di Palembang Sumatera Selatan. Rumah rakit ini adalah rumah tempat tinggal masyarakat yang bertempat diatas permukaan air (terapung) lebih tepatnya rumah ini berada di atas rakit. Rakit disusun dari balok-balok kayu dan potongan-potongan bambu. Pada keempat sudutnya dipasang tiang agar rumah tidak berpindah tempat. Tiang-tiang tersebut diikat dengan tali rotan yang kuat ke tonggak yang menancap di tebing sungai.

Atap rumah terdiri atas dua bidang saja, yang disebut atap kajang. Rumah rakit berbentuk persegi panjang, tetapi selisih panjang dan lebar rumah tidak terlalu besar, sehingga hampir seperti bujur sangkar. Pada umumnya rumah rakit terbagi menjadi dua bagian saja dan memiliki dua pintu. Satu pintu menghadap ke tepi sungai dan Pintu lainnya menghadap ke tengah sungai. Adapun daun jendela terdapat di kanan kiri rumah. Antara rumah rakit dan daratan dihubungkan dengan jembatan, sedangkan untuk berhubungan dengan tetangga menggunakan perahu.

2. Rumah Adat Limas

Rumah Adat Limas via Gosumatera

Rumah adat yang bernama Limas berasal dari dua buah kata yaitu Lima dan Emas. Rumah Limas merupakan rumah panggung yang mana atapnya berbentuk segi lima. lantai rumah dibuat berundak yang disebut dengan kekijing . satu rumah limas biasanya terdiri dari 2, 3, atau 4 kekijing. Tinggi tiang penyangga rumah kira-kira 1,5 meter sampai 2 meter dari permukaan tanah. Rumah Limas terdiri atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang.

Di bagian depan rumah terdapat tangga untuk masuk ke rumah. Biasanya tangga berjumlah dua buah. Selain tangga, dilengkapi pula dengan gentong atau tempayan untuk menampung air. Air dalam tempayan digunakan untuk mencuci kaki sebelum masuk ke dalam rumah.

3. Rumah Adat Padu Ampar

Rumah Padu Ampar hampir seluruhnya terbuat dari bahan bambu. Hampir sama dengan rumah Limas, Rumah Padu Ampar ini juga berbentuk rumah panggung. Atap rumah adat ini sama dengan atap rumah Kingking, yaitu atap Piabung. Atapnya terbuat dari bambu yang dibelah menjadi dua. Bagian depan rumah berupa garang dengan tangga.

Tangganya juga terbuat dari bambu, sedangkan bagian tengah sedikit berbeda dengan jenis rumah kilapan, tatahan, ataupun kingking. Lantai rumah bagian tengah dibuat tidak berundak. Ini berarti di bagian tengah rumah tidak terdapat sengkar, baik sengkar atas maupun sengkar bawah.

4. Rumah Adat Cara Gudang

Rumah Cara Gudang via Blogger

Rumah Cara Gudang dibuat dari kayu-kayu yang bagus seperti kayu Petanang, Unglen, dan Tembesu. Rumah cara gudang berbentuk memanjang seperti gudang. Rumah cara gudang didirikan dengan tiang-tiang tinggi sekitar 2 meter dan atapnya berbentuk limas. Lantai rumah cara gudang tidak berundak seperti pada rumah limas. Susunan ruang rumah cara gudang mirip dengan rumah Limas. Rumah ini terbagi atas tiga ruangan utama, yaitu depan, tengah, dan belakang.

5. Rumah Adat Padu Kingking

Rumah Padu Kingking adalah rumah adat masyarakat suku pasemah. Bangunan rumah ini pada bagian-bagian tertentu terdiri atas kayu dan bambu. Bahan bambu terutama digunakan untuk bagian dinding rumah. Bentuk rumah kingking lebih kurang seperti bujur sangkar.

Atap Rumah Kingking berbentuk piabung terbuat dari bambu yang dibelah dua atau gelumpai. Rumah Kingking termasuk rumah panggung dengan tiang penyangganya berupa tiang duduk. Adapun bagian-bagian dalam rumah sama dengan rumah jenis tatahan dan kilapan.

6. Rumah Adat Tatahan

Rumah Adat Tatahan via sibernas.com

Rumah Tatahan memiliki ukiran di beberapa bagian tertentu sebab itulah rumah adat satu ini dinamakan tatahan. Pembuatan hiasan ukiran tersebut dengan cara menatah atau memahat. Rumah tatahan berbentuk bujur sangkar dan dibangun di atas tiang setinggi kurang lebih 1.5 meter dan bangunan rumah ini terbuat dari bahan kayu kelat atau tembesu yang tahan lama.

Rumah Tatahan terdiri dari dua ruang utama yaitu ruang depan dan ruang tengah. Ruangan depan berupa beruge atau garang yang berfungsi sebagai tempat memasak. Biasanya di tempat ini diberi tanah yang kemudian diletakkan tungku untuk memasak. Sedangkan ruang tengah terdiri atas sengkar bawah dan sengkar atas.

7. Rumah Adat Kilapan

Sama seperti rumah Kingking, Rumah Kilapan juga merupakan rumah tradisional suku pasemah.  Rumah Klipan memiliki ukiran dinding yang dilicinkan dilicinkan/dihaluskan dengan ketam/sugu. Rumah ini tergolong rumah panggung dengan tinggi sekitar 1,5 meter.

Berbeda dengan rumah panggung lainnya, Tiang-tiang penyangga rumah tidak ditanamkan ke dalam tanah. Tiang-tiang cukup didirikan di atas tanah dan diperkuat dengan baru-baru. Tiang seperti ini disebut tiang duduk. Adapun susunan ruang dari rumah kilapan sama halnya dengan rumah tatahan. Ruangan ini terdiri atas ruang depan, sengkar atas, dan ruang bawah.

8. Rumah Adat Ulu

Rumah Adat Ulu via unsri.ac.id

Rumah Ulu bermukim di kawasan hulu Sungai Musi, propinsi Sumatera Selatan. Asal nama rumah ulu yaitu dari kata uluan yang bermakna pedesaan, uluan juga sebutan bagi masyarakat yang tinggal di bagian hulu Sungai Musi. Kayu mendominasi bahan untuk membangun rumah Ulu yang di tambah dengan bagian bawah ditopang oleh batang pohon unglen. Ada alasan penting kenapa memakai batang pohon unglen karena batang pohon ini diyakini bisa bertahan hingga ratusan tahun.

Lihat juga: Tarian Adat Sumatera Utara

Bagaimana? Pastinya Anda sudah mengetahui apa saja rumah adat daerah Sumatera Selatan. Jika masih kepo, Anda bisa datang ke sana dengan memakai jasa rental mobil Palembang yang murah. Kemudian, jangan lupa untuk berbagi dengan teman – teman Anda mengenai informasi ini ya. Kami ucapkan terima kasih karena sudah mampir.

Loading...

Penulis nama lain dari Dee yang suka menulis di mana saja. Selain menulis, saya juga suka dengan membaca. Bacaan yang peling di sukai adalah buku sejarah dna biografi.

You May Also Like

Silahkan berkomentar