Pola lantai tari piring merupakan rujukan dari gerakan tari yang dibawakan oleh para penari tari piring saat berada di arena latihan dan juga di hadapan masyarakat yang melihatnya. Dengan pola lantai yang ada, maka dimungkinkan bahwa seorang penari dapat menghindari berbuat kesalahan dalam gerakannya. Begitu pentingnya seorang penari untuk benar – benar mengetahui dispilin ilmu terkait pola lantai sebuah tari.

Proses belajar pada pola lantai tari dari Sumatera Barat ini pun sangat dituntun sebuah keseriusan guna menghasilkan pemahaman yang baik dalam teori maupun praktiknya bagi para penari.

Di media Komunikasi Daring sendiri, ada banyak pencarian mengenai kata kunci pola lantai dari Tari Piring. Artinya, memang banyak orang Indonesia yang ingin tahu lebih jauh akan kesenian tari yang menjadikan piring sebagai propertinya.

Kegiatan ekstra kurikuler, baik di sekolah dasar maupun lanjutan, masih ditemukan kursus mengenai seni tari, salah satunya adalah kursus tari Piring. Tentu saja kejadian ini adalah sebuah hal yang patut di apresiasi oleh kita semua. Pasalnya, di era milineal sekarang ini, arus kesenian asing begitu masifnya mempengaruhi gaya hidup para generasi muda. Jika tidak diantisipasi dengan bijaksana, maka sangat dimungkinkan, banyak generasi muda Indonesia yang lupa dengan kesenian daerahnya dan larut pada kesenian asing yang kebanyakan bertentangan dengan budaya lokal.

Kampanye untuk membangun kesadaran dan kecientaan terhadap seni tari nusantara sudah harus terus digalakkan. Banyak media bisa dijadikan sarana kampanye, apakah media resmi pemerintah atau media swasta, media cetak dan mendia online.

Untuk kesenian tari Piring sendiri, ada banyak hal yang mesti dipelajari selain pola lantainya. Salah satunya adalah kita harus memahami sejarah tari Piring dari dahulu kala sampai saat ini. Apa maksud piring dijadikan alat dan mengapa memilih nama tari piring. Dengan belajar sejarah, maka akan memunculkan sikap kritis kita terhadap kesenian nusantara pada bidang tari. Lembaga pendidikan harus mau menjadi sarana untuk menggali ilmu pengetahuan seni tari Indonesia.

Sebelumnya, kami sudah mengulas pola lantai tari Merak dan pola lantai tari Jaipong pada waktu yang lalu di blog ini. Anda bisa membacanya usai menyelesaikan artikel ini.

Pada pola lantai tari Piring terdiri dari beberapa jenis, yaitu spiral, berbaris, lingkaran besar dan kecil, vertikal dan horizontal. Ada 6 jenis pola lantai pada tari Piring, sangat kompleks dibandingkan dengan tari dari daerah lainnya.

Pada pola lantai spiral memberikan kesan lembut. Lalu masing – masing penari juga ditugaskan untuk membentuk lingkaran besar dan lingkaran kecil pada tari piring.

Selanjutnya bergerak keatas dan kebawah berdasarkan pola lantai vertikal dan bergerak kesamping berdasarkan pola lantai horizontal.

Makna pola lantai tari piring yaitu sebuah kandungan yang memberikan nilai dari filosopi akan kearifan lokal.

Terjadi klasifikasi pada tari piring, yaitu level nan berbeda-beda, mulai dari level bawah, level sedang, dan level atas. Penentuan level ini adalah ranahnya instruktur tari yang paham dalam menentukannya.

Bagaimana? Apakah Ada sudah paham tentang pola lantai tari Piring? Semoga saja artikel ini memberikan pemahaman kepada para pembaca. Jika ada hal yang belum jelas, silahkan sampaikan komentar pada kolom yang ada di bawah.