Alat komunikasi tradisional sangat beragam betuk dan kegunaannya berdasarkan waktu. Dimana pada zaman dahulu, dengan keterbatasan yang ada, manusia menggunakan kreatifitas untuk membuat alat bantu (tool) dalam berkomunikasi untuk menyampaikan pesan dan menerima pesan.
Alat komunikasi yang juga disebut kuno ini menarik untuk terus dipelajari pada zaman sekarang. Apalagi ketika dibandingkan alat komunikasi tradisional dan modern untuk menemukan kepentingan dunia pendidikan. Selain membaca buku, tentu hal ini dipelajari oleh mereka yang duduk dibangku sekolah dan universitas.
Dari puluhan alat komunikasi tradisional yang pernah ada, rupanya masih ada yang saat ini masih digunakan oleh manusia, salah satunya adalah bedug yang dipakai oleh masjid – masjid sebagai tanda waktu sholat telah tiba.
Bedug merupakan alat komunikasi zaman dahulu yang terbuat dari kayu bahannya dan dicampur dengan kulit hewan (lembu atau kambing). Meski sebagian orang menggunakan kulit lembu untuk bisnis makanan, yaitu kerupuk.
Sedangkan cara memakainya, alat komunikasi tradisional berbeda – beda dalam menggunakannnya. Ada yang menggunakannya dengan cara memukul dan ditiup. Contohnya adalah kebudayaan masyarakat Aceh yang menggunakan alat komunikasi Bereguh dengan cara ditiup.
Baiklah, berikut penjelasan lengkap mengenai alat komunikasi tradisional.
1. Lonceng
Lonceng, Genta atau Bel adalah suatu peralatan sederhana yang digunakan untuk menciptakan bunyi. Pada zaman dahulu lonceng digunakan sebagai alat untuk memberikan informasi kepada khalayak. Biasanya lonceng banyak digunakan di sekolah-sekolah sebagai alat komunikasi dalam penyampaian informasi tentang waktu belajar disekolah.
Lonceng memiliki Bentuk seperti sebuah tabung dengan salah satu sisi yang terbuka dan bergema saat dipukul. Alat untuk memukul dapat berupa pemukul panjang yang digantung di dalam lonceng tersebut atau pemukul yang terpisah.
2. Kentongan
Kentongan atau jidor adalah alat pemukul yang terbuat dari batang bambu atau batang kayu jati yang dipahat. Dimasa lalu kentongan didefinisikan sebagai tanda alarm, sinyal komunikasi jarak jauh, morse, penanda azan, maupun tanda bahaya. Ukuran kentongan tersebut berkisar antara diameter 40cm dan tinggi 1,5M-2M. Hingga kini Kentongan sering diidentikkan dengan alat komunikasi yang sering dimanfaatkan oleh penduduk yang tinggal di daerah pedesaan dan pegunungan.
3. Pantun
Pantun merupakan salah satu jenis puisi lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Pantun berasal dari kata patuntun dalam bahasa Minangkabau yang berarti “penuntun”. Pantun menjadi salah satu alat komunikasi tradisional yang berfungsi menyampaikan pesan atau pewarisan nilai-nilai tradisi. Lazimnya, pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), tiap laeik terdiri atas 8-12 suku kata, bersajak akhir dengan pola a-b-a-b ataupun a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan, tapi sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
4. Trompet
Trompet adalah alat musik tiup logam. Terletak pada jajaran tertinggi di antara tuba, eufonium, trombon, sousafon, French horn, dan Bariton. Trompet hanya memiliki tiga tombol, dan pemain trompet harus menyesuaikan embouchure untuk mendapatkan nada yang berbeda. Pada zaman Dahimageulu terompet digunakan untuk memberi isyarat kepada para pasukan perang untuk melakukan serangan kepada lawan
5. Peluit
Peluit sering digunakan dalam sebuah pertandingan olahraga yang di gunakan oleh wasit. Seperti olahraga sepak bola, di mana seorang wasit akan membunyikan pluitnya untuk berkomunikasi dengan pemain bola. Peluit adalah sebuah alat berukuran kecil terbuat dari berbagai bahan seperti kayu atau plastik yang mengeluarkan suara nyaring ketika ditiup. Peluit umumnya berbentuk lonjong dengan lubang kecil di bagian atas untuk perputaran udara.
Peluit juga diistilahkan sebagai aerophone udara sederhana, karena menghasilkan suara dari aliran udara paksa. Peluit pada zaman dulu ada yang terbuat dari kayu, plastik, metal, aluminium, dan perak. Sedangkan, peluit yang banyak ditemui saat ini adalah yang terbuat dari plastik.
6. Bedug
Bedug merupakan instrumen musik tradisional yang telah digunakan sejak ribuan tahun lalu. Bedug memiliki fungsi sebagai alat komunikasi tradisional, baik dalam kegiatan ritual keagamaan maupun politik. Di Indonesia, sebuah bedug biasa dibunyikan untuk pemberitahuan mengenai waktu shalat atau sembahyang.
Bedug terbuat dari sepotong batang kayu besar atau pohon enau yang memiliki panjang kira-kira satu meter atau lebih. Bagian tengah batang dilubangi sehingga berbentuk tabung besar. Ujung batang yang berukuran lebih besar ditutup dengan kulit binatang yang berfungsi sebagai membran atau selaput gendang. Bila ditabuh, bedug menimbulkan suara berat, bernada khas, rendah, tetapi dapat terdengar sampai jarak yang cukup jauh.
7. Daun Lontar
Pada zaman dulu orang sudah menggunakan bahasa tulisan sebagai alat komunikasi. Kegiatan surat- menyurat di Indonesia sudah dimulai sejak masa kerajaan Kutai, Tarumanegara, Pajajaran, Majapahit, Sriwijaya, dan Mataram. Daun lontar dipakai sebagai media tulis yang lazim digunakan untuk menulis dimasa lalu. Alat komunikasi daun lontar terbuat dari bahan daun lontar yang sudah dikeringkan sedemikian rupa hingga bisa menjadi media tulis.
8. Surat
Surat adalah salah satu alat komunikasi tradisional yang dianggap sebagai alat komunikasi paling tepat untuk menyampaikan sebuah kabar atau informasi. Sampai sekarang surat masih digunakan untuk menyampaikan informasi namun penggunaan surat sebagai media informasi ini sudah mulai banyak ditinggalkan masyarakat karena dianggap tidak efektif.
9. Burung Merpati
Sejak jaman dulu Burung merpati banyak digunakan oleh orang -orang dimasa lalu sebagai alat penyampai informasi (Alat Komunikasi) untuk jarak yang jauh. Burung merpati dikenal sebagai burung yang jinak dan mudah dilatih sebagai pembawa pesan atau informasi. Pada masa perang kegunaannya bertambah lebih, apalagi ketika alat komunikasi tidak berfungsi. Maka merpatilah salah satunya yang digunakan untuk menyampaikan pesan pesan militer rahasia.
10. Asap
Asap bukan hanya efek dari nyala api. Asap juga bisa sengaja ditimbulkan untuk mengirim pesan. Caranya adalah dengan membuat semacam api unggun terlebih dahulu hingga asap membumbung tinggi.
Pada awalnya penggunaan asap diciptakan pada zaman Yunani masa pemerintahan raja Darius I (522 –486 SM) ketika mengalami kesulitan dalam pengiriman pesan berita kepada provinsi-provinsi di bawah kekuasaannya yang tersebar dari sungai Indus hingga Danube. Isyarat yang digunakan adalah dengan menyuruh orang berdiri di ketinggian dan kemudian menyalakan api .
11. Prasasti
Prasasti adalah piagam atau dokumen yang ditulis pada bahan yang keras dan tahan lama. Pada zaman dahulu Prasasti berfungsi untuk menandakan tempat atau lokasi tertentu. Media yang paling banyak digunakan untuk membuat prasasti pada zaman dulu adalah batu.
Di antara berbagai sumber sejarah kuno Indonesia, seperti naskah dan berita asing, prasasti dianggap sumber terpenting karena mampu memberikan kronologis suatu peristiwa. Ada banyak hal yang membuat suatu prasasti sangat menguntungkan dunia penelitian masa lampau. Selain mengandung unsur penanggalan, prasasti juga mengungkap sejumlah nama dan alasan mengapa prasasti tersebut dikeluarkan.
12. Isyarat
Isyarat tubuh juga dianggap salah satu alat komunikasi yang sudah ada sejak zaman dahulu. Dalam keadaan bahaya atau saat berkomunikasi dengan penyandang tuna rungu, isyarat tubuh atau tangan sangat berguna. Pada keadaan bahaya, isyarat bisa membuat komunikasi hanya dipahami orang tertentu, seperti antara satu tawanan perang dengan tawanan lain. Isyarat tangan masih banyak digunakan hingga saat ini.Isyarat tangan sering digunakan untuk menyampaikan pesanrahasia yg hanya dimengerti oleh orang-orang tertentu.
13. Telepon Kaleng
Telepon Kaleng adalah perangkat transmisi suara. Telepon kaleng dibuat dengan cara menghubungkan dua kaleng dengan benang atau kawat. Suara yang dikirim dari satu tempat ketempat lain merambat melalui tali atau kawat. Di era modern, telepon kaleng hanya digunakan dalam permainan anak-anak.
14. Telegraf
Telegraf adalah alat komunikasi yang menggunakan peralatan listrik untuk mengirimkan dan menerima sinyal sesuai dengan kode dalam bentuk pulsa listrik. Di dalamnya terdapat kabel-kabel tembaga yang berguna untuk mengirimkan sinyal jarak jauh.
15. Gong
Gong merupakan alat musik tradisional yang juga memiliki fungsi sebagai alat komunikasi yg ada sejak jaman dahulu. Gong digunakan di dalam suatu acara untuk menandakan dimulainya suatu acara. Selain itu Ging juga digunakan untuk mengumpulkan orang disuatu tempat.
16. Terompet Keong
Terompet keong sejak dahulu selalu dijadikan penanda terjadinya suatu peristiwa. Terompet keong juga mengisyaratkan kepada orang – orang untuk dapat berkumpul. Hingga saat ini, terompet keong masih digunakandalam acara adat terutama di daerah tertinggal disekita pesisir.
17. Bendera
Bendera merupakan salah satu alat komunikasi yg banyak digunakan untuk mengendalikan pergerakan suatu kelompok atau kendaraan seperti mobil atau pesawat. Bendera juga digunakan sebagai penanda atau identitas kepemilikan menandakan status suatu daerah.
18. Api Unggun
Api unggun adalah suatu alat komunikasi yg berguna sebagai pertanda dimulai dan berakhirnya suatu acara. Dengan suasana kebersamaan, api unggun membuat suasana menjadi semakin akrab.
19. Anjing
Anjing merupakan hewan liar yang mudah dilatih dan dijinakkan. Sejak zaman dahulu hewan anjing banyak dijadikan sebagai penjaga dan pemberi tanda. Anjing dapat menjadi penandaketika ada orang asing yg datang. Bahkan hewan anjing dapat dijadikan sebagai penanda datangnya musuh, ketika anjing peliharaan mereka menggonggong mereka akan cepat bersembunyi agar tidak di temukan musuh.
20. Bel Bentuk Terompet
Bel terompet merupakan alat komunikasi tradisional yang masih ada digunakan sampai saat ini. Bel bentuk terompet ini banyak digunakan oleh penjual untuk memberikan sinyal atau pertanda kepada pembeli. Ketika pedagang membunyikan bel sepeda, hal itumenandakan kedatangan penjual sehingga pembeli mengetahui keberadaan sang penjual.
21. Tongkat
Kita mengenal bahwa tongkat sering dipakai oleh raja dari beberapa kerajaan. Setiap raja mengangkat tongkat pasti ada kode informasi kepada pengawal atau orang sekitar raja.Dalam beberapa instruksi yang sifatnya formal, tongkat menjadi alat komunikasi tradisional pada masa lalu. Hentakan tongkat 2 kali berbeda maksud dan tujuan dengan hentakan tongkat 3 kali.
22. Mercusuar
Mercusuar, menara api atau disebut menara suar adalah sebuah bangunan menara dengan sumber cahaya di puncaknya untuk membantu navigasi kapal laut. Sumber cahaya yang digunakan beragam mulai dari lampu sampai lensa dan (pada zaman dahulu) api.
Karena saat ini navigasi kapal laut telah berkembang pesat dengan bantuan GPS, jumlah mercusuar di dunia telah merosot menjadi kurang dari 1.500 buah. Mercusuar biasanya digunakan untuk menandai daerah-daerah yang berbahaya, misalnya karang dan daerah laut yang dangkal.
23. Lampu
pada masa peperangan dahulu lampu banyak digunakan sebagai tanda atau penyampai pesan berupa sandimorse. Lampu adalah salah satu alat komunikasi tradisional yang masih digunakan hingga sekarang terutama untuk pengaturan lalulintas.
24. Sirene
Sirene adalah alat untuk membuat suara ribut. Sirene berfungsi untuk memperingatkan masyarakat akan bahaya suatu bencana alam dan digunakan untuk kendaraan layanan darurat seperti ambulans, polisi, dan pemadam kebakaran.
Lihat: Apa Itu Komunikasi Daring
Demikian kumpulan terkait dengan alat komunikasi tradisional yang dipakai oleh orang – orang zaman dahulu dan ada pula yang masih digunakan sampai sekarang. Semoga saja artikel ini bermanfaat kepada para pembaca yang budiman. Jangan lupa bagikan kepada teman – teman yang ada di jaringan media sosial.